Kacamata Murah di Jatinegara

Ketika itu..tiba-tiba kacamata yang sudah 3 tahun dipakai rusak. Tidak rusak rusak amat sey, cm sekrup di gagang kacamata yang lepas. Kacamata hitam itu menurutku lumayan, nyaman dipakai dan harganya relatif murah, 300rb. Waktu itu aku beli di sebuah Pusat Grosir di Cililitan. Catnya memang sudah ngelotok, lensanya pun sudah buram. Tapi aku belum berniat untuk membeli yang baru, lantaran keuangan yang mepet..hehe..

Entah bagaimana ceritanya, pagi-pagi saat bangun tidur, sekrup kacamata itu sudah tidak ada. Alhasil, gagang kacamata terlepas dari tempatnya. Padahal, pagi itu aku harus pergi halaqoh (kajian Islam gitu). Dengan minus 6 di kanan dan 3 kiri, tentu saja tidak memungkinkan bagiku untuk pergi keluar tanpa kacamata. Bisa-bisa aku salah naik angkot, salah mengenali orang, terbayang bagaimana muka orang jadi burem semua..

Akhirnya aku kaitkan dengan peniti pada sekrup yang hilang. Peniti kecil memang, tapi cukup mencolok ketika diletakkan sebagai pengait kacamata. Cuek..yang penting aku tidak melanggar aturan..pikirku..Walopun sebenarnya kurang pede juga.
Benar saja, salah satu temen ngajiku nyeletuk " Itu kok ada peniti nempel di kacamata? ", sambil tersenyum kaku aku sampaikan apa yang terjadi. " Ini cuma sementara, habis ini aku mau mampir ke P*C, masangin sekrup, paling cuma 3rb "
Agaknya dia memperhatikan kacamataku. Matanya menyipit..mengernyit..hingga terbentuk 3 kerutan di dahinya. Lensa burem..cat sudah mengelupas..mungkin begitu pikirnya. Karena tiba-tiba dia menyeletuk.. " Kalo mau beli kacamata, mending di Mester sj, murah dan bagus kok.."
" Murah? Punyaku ini juga murah, cuma 300rb " jawabku enteng. " Ini jauh lebih murah, punyaku cuma 80rb " jawabnya tegas.
Ha? MasyaAlloh..murah amat..kacamatanya juga lumayan.. " 80rb sudah sama lensanya? " tanyaku kurang yakin. " Tentu saja." jawabnya.
Oke deh..ini jelas murah..jauuuuuh lebih murah..aku pun langsung nanya " Di toko apa belinya?"
Dia tersenyum " Bukan di toko, tapi di pinggir jalan? "
Ngeeek...kaget aku...di pinggir jalan? Terbayang bagaimana kacamata itu tersaji di kotak-kotak kayu lusuh di pinggir jalan. " Tapi barangnya bagus-bagus kok " katanya seakan mengerti keraguanku.

Akhirnya....akhirnya...karena penasaran..selesai halaqoh..aku langsung menuju Mester, mencari penjaja kacamata yang dimaksud.

Turun dari busway, tepat di shelter Pasar Jatinegara. Begitu turun dari tangga, di depan persis terpampang penjual kacamata berderet begitu panjang. Ramai juga..ternyata tempat itu sudah terkenal. Padahal aku sudah 10 tahun tinggal di Jatinegara, tidak ngeh kalo ada penjual kacamata seperti itu. Walopun tempatnya terbuka, tapi cukup nyaman dan rapi. Para penjual kacamata itu berbaris dengan teratur. Aku tidak menghitung, tapi kalo 10 penjual kayaknya malah lebih. Mereka sibuk melayani konsumen masing-masing. Setelah melihat-lihat, aku memilih tempat yang di dekat warteg..sambil menunggu kacamata, aku bisa memesan es teh dan gorengan..pikirku. Maklum..waktu itu sudah siang, kira-kira jam 11.30. Tadi pagi juga cuma sarapan sedikit.

Sambil minta dipasangin sekrup di kacamata yang lama, aku memperhatikan kacamata yang dipajang. Memang cukup bagus, macam2 juga. Dan aku menemukan kacamata yang bagus..keren..menurutku. Warnanya merah tua, bingkai kotak, simpel..bahannya juga kuat..
" Berapa ini?" tanyaku sambil menunjuk kacamata yang dimaksud.
" Itu yang bagus bu, harga 130rb..komplit " jawabnya..
Aku mengingat saran temenku yang memang sering beli di situ, katanya harganya berkisar 50-100rb, tergantung frame nya. Aku pun menawar 80rb. Tidak bisa...katanya..
Setelah tarik ulur..akhirnya disepakati harganya 100rb.. Alhamdulillah..aku pun langsung tersenyum..murah..murah..

Dan benar saja..sambil menunggu kacamata diset, aku membeli es teh dan gorengan. es teh dan 2 tahu isi besar cuma habis 5rb. MasyaAlloh..
Aku teringat dengan kata-kata seserang, lupa siapa.. " Pasar Jatinegara itu serba ada, murah pula harganya "

Kayaknya memang benar ^^