Akhirnya Punya Digital Camera

Bagi sebagian banyak orang, memiliki camera digital bukanlah hal yang istimewa, biasa saja malah. Seperti orang punya hape, sudah menjamur, tidak mengenal kelas sosial dan ekonomi. Tapi bagi saya, ini adalah istimewa..ya istimewa.. ^_^

Kenapa istimewa? Karena sebenarnya saya sudah sangat pengen membelinya sejak masih kuliah dulu, kira-kira 7 tahun yang lalu. Saat itu sudah heboh camera digital, teman-teman kuliah juga berbondong-bondong membelinya. Maklum lah..banyak momentum tentu ingin diabadikan. Mulai dari acara penting, hingga acara yang sangat tidak penting. Hal-hal kecil yang dirasa tidak penting, ternyata malah menjadi sangat berarti di kemudian hari. Kurang lebih seperti itu.

Ketika kuliah, jangankan membeli camera digital, untuk sehari-hari saja pontang panting. Nunggu uang ID (ikatan dinas, saya kuliah di sekolah dinas) atau  nunggu uang honor ngajar privat. Uang ID saat itu alhamdulillah 350rb, ditambah uang ngajar privat, cukup untuk keperluan sehari-hari. Tapi belum memungkinkan menabung untuk membeli camera digital ini. Kebutuhan hidup di Jakarta memang besar, apalagi banyak kebutuhan lain yang lebih penting. Terpaksa keinginan untuk membeli camera digital itu tertunda, nanti kalau sudah kerja..pikir saya..

Kalau sekarang uang ID nya cukup besar, sekitar 800rb. Tak heran kehidupan mahasiswa STIS sekarang lebih makmur..belum lagi kalau mereka juga ngajar privat..hmm

Gedung STIS juga baru dibangun..

Eh..kok jadi cerita STIS ya..kembali ke masalah camera digital..

Setelah saya masuk kerja, ternyata masih banyak keperluan yang lebih penting. Biaya sekolah adik-adik, juga biaya sehari-hari yang tidak sedikit, karena setelah lulus kuliah saya langsung menikah. Dalam kehidupan rumah tangga, banyak pengeluaran kecil yang kalau ditotal ternyata menjadi sangat besar..

Hari berganti hari, bulan berganti bulan, kemudian tahun pun sudah berganti. Keinginan membeli camera digital kemudian seakan terlupakan, apalagi sudah ada kamera di hape walaupun kurang bagus. Tapi cukup untuk sekedar memfoto keluarga, anak-anak..

Mei 2013. Karena kalau dicetak hasilnya kurang bagus, akhirnya muncul lagi keinginan membeli camera digital. Dan tepat gaji turun, 1 Mei, segera saja meluncur ke mangga 2 Mal. Sejak awal niatnya membeli Casio QV R200, sudah searching-searching, di toko VC harganya 650rb.

Sampai di mal, saya tertarik mampir ke toko lain. Soalnya di toko VC tidak bisa lihat barang, di toko lain bisa. Di toko itu akhirnya saya tertarik dengan Panasonic S1. Harganya 1.050.000. Aduh...jauh melampaui budget, tadinya kan cuma yang 650rb. Tapi karena memang hasil jepretanyya lebih bagus, akhirnya saya beli Panasonic S1 itu. Saya jadi lupa untuk membandingkan harganya di toko VC, yang biasanya lebih murah.

Sampai di kantor, saya cek di situs VC...ternyata harga Panasonic S1 di sana cuma 720rb....   T_T

Hikmah : Perencanaan ketika membeli barang harus lebih dimatangkan lagi. Jangan mudah dirayu penjual.. Padahal saya sudah cek harga di internet, tapi tetap saja... Ya memang ini rizkinya si penjual ^^
Semoga camera ini awet..walopun agak dongkol karena harganya...tapi inilah camera digital yang sudah lama saya nantikan. Semoga bisa dimanfaatkan dengan baik.